rumah peninggalan
keluarga Mbok Ipuk, telah lama rusak parah. dinding terbuat dari papan lapuk,
atap bocor, bahkan sebagian tiang penyangga nyaris roboh. bagi mbok imuk,
tinggal di dalam rumah itu justru membahayakan nyawanya.
setiap malam, tubuh
renta itu terbaring di sudut kandang beralaskan tikar lusuh. di sampingnya,
seekor sapi titipan milik tetangga menjadi saksi bisu kesepian yang ia rasakan.
dari memberi makan sapi itulah, mbok Imuk bertahan hidup. ditambah belas kasih
warga yang kadang menyisihkan makanan untuknya.
kisah pilu ini
mengetuk hati Serma Masruri, seorang Babinsa Di Desa Tunjung. ia
tidak tega membiarkan seorang lansia menghabiskan malamnya di kandang sapi.
dengan penuh kepedulian, ia menggalang donasi sekaligus menggerakkan warga
untuk bergotong royong merenovasi rumah Mbok Imuk.
semangat kebersamaan
pun tumbuh. warga bersama banser serta donatur turun tangan membantu. ada yang
membawa material, ada yang menyumbang tenaga, dan ada pula yang sekadar hadir
memberikan semangat.
kini, rumah
sederhana namun layak berdiri di tempat hunian lama Mbok Imuk. ia tidak lagi
harus tidur di kandang sapi. dengan mata berkaca-kaca, ia hanya mampu
mengucapkan terima kasih berulang kali kepada semua pihak yang peduli.
kisah Mbok Imuk menjadi
pengingat bahwa kepedulian kecil bisa mengubah hidup seseorang. bagi warga
tunjung, gotong royong ini bukan hanya membangun rumah, melainkan juga
membangun harapan dan kemanusiaan.
YONGKINUGROHO.JTV.