Pada musim tanam tahun 2025, harga tembakau di Kabupaten
Bondowoso mengalami penurunan hingga 30 persen. Petani pun semakin menjerit
lantaran serapan pabrik juga rendah akibat fenomena ini.
Diperkirakan menurunnya kualitas tersebut
akibat cuaca ektrim yakni kemarau basah. Tak hanya saat perawatan di sawah,
saat penjemuran pun banyak tembakau tidak kering secara sempurna.
ASOSIASI PETANI TEMBAKAU INDONESIA, Apti
Kabupaten Bondowoso telah melakukan sejumlah langkah dan upaya, diantaranya
mendatangi perusahaan agar tembakau petani dapat diserap seluruhnya. Tentunya
dengan harga yang berpihak dan tidak merugikan petani.
Ada dua jenis hasil produksi yakni rajang dan
krosok. Untuk harga tahun 2024 harga tertinggi tembakau bisa mencapai 70 ribu
hingga 75 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan tahun 2025, harganya turun
menjadi 30 hingga 60 ribu rupiah per kilogram untuk rajang. Sementara untuk
krosok, yang sebelumnya 80 ribu rupiah saat ini hanya 60 ribu rupiah
perkilogramnya.
RIZQI SETIAWAN JTV