JOMBANG - Salah satu petani yang membudidayakan kopi lebrikan ini adalah Sampiyo,petani kopi Asal Dusun Sumber Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Hampir sama dengan musim kopi rosbuta,arabika dan excelsa,kopi lebrika ini juga memasuki musim panen.
Petani ini mengaku dari satu pohon berusia di belakang rumah ini kini mulai dikembangkan menjadi bibit baru dengan sistim sambung. Tahun ini dirinya mulai memaneh kopi jenis lebrikan dari puluhan pohon yang sudah ditanamnya.,
Sampiyo mengaku untuk jenis kopi lebrikan ini lebih dikenal dengan kopi nangka. Selain buahnya besar,daun yang dihasilkan juga cukup lebar. Soal rasa tentu ada ciri lebih pahit dan kental. Harganyapun lebih stabil diangka 100 ribu perkilogramnya.
untuk perawatan kopi librika tidak terlalu sulit hampir sama dengan jenis kopi lainnya. Untuk saat ini jenis kopi excelsa laku jual 80 ribu perkilogram dalam bentuk kering. Harga ini naik 35 ribu dari tahun sebelumnya. Sedang robusta dibandrol harga 75 ribu perkilogram naik 2 ribu dari tahun sebelumnya.
SAIFUL MUALIMIN JTV