JEMBER - Di Dusun Banjarejo, Desa Gunungsari, Kecamatan Umbulsari, Seorang Petani cabai melakukan terobosan unik untuk menjaga pendapatan. Ia menanam cabai rawit di sela-sela tanaman jeruk Miliknya.
Dengan luas lahan sekitar setengah hektar, area tersebut mampu menampung sekitar 1.000 batang cabai rawit. Cara ini terbukti menguntungkan. Selain menjadi sumber biaya kebutuhan sehari-hari, hasil panen cabai juga dimanfaatkan untuk menambah biaya perawatan pohon jeruk, yang dikenal membutuhkan investasi pemeliharaan cukup tinggi.
Tanaman jeruk milik Ika Nurshofiah saat ini baru berusia 1,5 tahun, sehingga belum bisa dipanen. Sementara menunggu berbuah, area kosong di bawah tanaman jeruk dimanfaatkan untuk menanam cabai rawit varietas ori.
Kebetulan, panen kali ini berbarengan dengan lonjakan harga cabai. Harga cabai di Petani yang sebelumnya hanya sekitar 16 ribu rupiah per kilogram, naik menjadi 45 ribu rupiah per kilogram, dan kini mencapai 60 ribu rupiah per kilogram.
Selain cuaca dan penyakit cacar daun, Petani juga mengeluhkan maraknya pencurian di lahan cabai. Para pencuri bahkan nekat memotong batang tanaman sekalian untuk membawa hasilnya.
Lutfi
Qurrohman, Jtv.
