Data dari badan penanggulangan bencana daerah Lumajang, terdapat 105 koma 55 hektar lahan pertanian terdampak bencana erupsi, sebagai besar lahan warga tertutup material erupsi dan mustahil di selamatkan.
Seperti lahan pertanian warga di Dusun Gumuk Mas, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, hamparan yang harusnya berwarna hijau, seketika menghitam tertutup material pasir, batu dan tanah.
Berbagai macam tanaman sudah tidak bisa diselamatkan, para Petani pun pasrah dan berharap ada upaya perbaikan pada tanggul sungai serta pembuatan sodetan air, agar ancaman bencana susulan tidak lagi menghantui Warga.
Sementara itu sejumlah Petani, masih menaruh harapan , dan berjuang untuk menyelamatkan tanamanya , meskipun harus bersusah payah lantaran paparan abu cukup mengancam keselamatan berbagai tanaman milik Petani.
Seperti yang dilakukan Matjuri, seorang Petani penyintas erupsi. Ia tetap bersikukuh menyelamatkan tanaman cabai dan tomat dilahan seluas 1200 meter persegi.
Meskipun sejumlah cabai dan tomat nampak busuk akibat abu vulkanik, namun ia tetap berusaha setiap hari membersihkan abu yang menempel pada tanaman. Hal itu agar ia tetap menghasilkan uang dari hasil panenya yang menjadi satu-satunya mata pencaharian.
Hingga saat ini status Semeru masih berada di level empat awas, aktivitas gunung berapi masih tinggi sehingga ancaman keselamatan masih menghantui Warga sekitar.
YONGKINUGROHO.JTV.
