Hal ini disampaikan gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam kegiatan pengendalian pmk dan gerakan inseminasi buatan bersama, di City Forest, Kecamatan Sumbersari, Jember.
Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Jawa Timur menggelar vaksinasi hewan secara serentak untuk pengendalian penyakit mulut dan kuku. Di waktu yang sama, dilaksanakan pula inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan ternak di berbagai Kabupaten Kota. Langkah ini menjadi strategi terpadu untuk meningkatkan populasi sapi dan menggenjot produksi daging nasional.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa sektor peternakan hanya akan maju apabila didukung sinergi seluruh elemen, mulai dari peternak dan pengemuk, dunia usaha, perguruan tinggi, asosiasi dokter hewan, asosiasi peternak, hingga hkti, serta lembaga teknis seperti bpib dan pusvetma.
Lebih lanjut, Jawa Timur menyatakan kesiapan menjadi provinsi terdepan dalam pertumbuhan populasi ternak. Perhitungan produksi melalui program inseminasi buatan menunjukkan korelasi dengan percepatan pencapaian target swasembada daging. Apabila program dilaksanakan secara masif, swasembada daging nasional diperkirakan bisa dicapai dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
Melalui kemajuan di sisi produksi pertanian dan peternakan, Jawa Timur mengaku siap mendukung program Presiden dalam membangun ketahanan pangan nasional. Setelah menunjukkan kemajuan dalam swasembada beras, dan menuju swasembada gula pada tahun depan, Jawa Timur optimis menjadi fondasi utama dalam pencapaian swasembada daging.
Bupati Jember Muhammad Fawait mengucapkan terima kasih kepada Gubernur atas perhatiannya terhadap petani dan peternak. Ia berkomitmen turut serta bersama Pemprov Jatim dalam mensukseskan ketahanan pangan sesuai dengan target Gubernur dan juga target Presiden Republik Indonesia.
Di tengah kondisi dunia yang menghadapi risiko krisis pangan global, Jawa Timur menegaskan kesiapan menjadi gawang terdepan dalam kedaulatan pangan Indonesia melalui penguatan produksi ternak dan program inseminasi buatan terintegrasi.
LUTFI QURROHMAN, JTV.
