Dalam perpanjangan masa tanggap darurat bencana Semeru hingga tujuh hari kedepan atau sampai 2 desember nanti, Pemerintah Lumajang akan melakukan pendataan dan identifikasi terhadap warga terdampak yang tidak memiliki rumah, imbas diterjang erupsi Semeru 19 november kemarin.
Diketahui dari 200 rumah yang rusak diterjang erupsi , ada sekitar 22 keluarga
yang tidak memiliki hunian tetap di lahan relokasi dampak erupsi 2021 lalu,
namun data itu masih terus digali oleh Pemerintah setempat.
Nantinya setelah pendataan selesai, pemerintah akan membangunkan rumah hunian
tetap, untuk keluarga yang tidak memiliki rumah, hingga kini Pemerintah
Lumajang masih berkoordinasi mengenai titik lahan relokasi yang akan digunakan.
Sementara itu, dalam upaya menunggu proses tersebut, Pemerintah setempat bakal
memberi uang kompensasi uang tunggu pada keluarga terdampak.
Pemerintah Lumajang menghimbau warga yang sudah memiliki rumah dilahan relokasi
untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian , sementara untuk warga yang belum
memiliki rumah, bisa bertahan di pengungsian atau di rumah sanak keluarga untuk
sementara waktu, warga juga dilarang menempat rumah di titik terdampak lantaran
aktivitas semeru cukup tinggi.
YONGKINUGROHO.JTV.
