Sebuah surat penuh makna datang dari seorang siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) II Bandung Barat, Jawa Barat, yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Surat itu dikirim sebagai ungkapan syukur sekaligus janji generasi muda akan masa depan yang mereka rancang bersama kebijakan pendidikan pemerintah. Surat tersebut ditulis oleh Muhammad Daffa Raasyid pada 17 Oktober 2025, bertepatan dengan ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo. Surat itu kemudian disampaikan melalui Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
Dalam bagian utama surat itu, Daffa menyampaikan terima kasih atas keberadaan sekolah rakyat yang telah membuka kesempatan bagi ia dan teman-temannya belajar kembali. Ia menulis:
“Terima kasih Bapak Prabowo karena telah membuat Sekolah Rakyat ini sehingga saya dan teman-teman bisa kembali merasakan bangku sekolah. Sekolah ini yang akan merakit kami menjadi anak-anak yang kreatif, cerdas, dan memiliki jiwa kepemimpinan seperti Bapak. Mungkin sepuluh tahun ke depan kami akan menjadi orang yang sukses dan bisa membangun negara ini. Tunggu kami ya, Pak.”
Selain itu, Daffa juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden Prabowo, dan berharap Bapak Presiden bisa berkunjung ke sekolahnya di Bandung Barat.
Surat ini bukan hanya sekadar ucapan pribadi—melainkan simbol dari harapan generasi muda yang tumbuh dari keluarga kurang mampu (desil 1 dan 2) untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak melalui program sekolah rakyat. Menurut data yang disampaikan, hingga saat ini sebanyak 166 sekolah rakyat telah beroperasi di seluruh Indonesia dengan lebih dari 15.945 pelajar dari keluarga kurang mampu yang terlayani.
Presiden Prabowo dalam kesempatan sebelumnya menyebut bahwa sekolah rakyat dirancang sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang merata. “Anaknya orang miskin atau cucunya orang miskin, tidak perlu terus miskin. Kita harus berani mengubah, kita harus berani memotong rantai kemiskinan. Kita tidak boleh menyerah kepada keadaan.” ujar Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 20 Oktober 2025.
Surat dari Daffa menjadi pengingat bahwa setiap kebijakan pendidikan memiliki wajah manusia di baliknya anak-anak yang punya semangat, impian, dan tekad untuk ikut membangun bangsa. Dari sisi redaksi, pengalaman seperti ini penting ditonjolkan sebagai bukti nyata bahwa program pemerintah tak sekadar angka, namun juga harapan hidup.
Harapannya: Kunjungan Presiden ke SRMP II Bandung Barat bisa terealisasi — sebagai bentuk apresiasi nyata terhadap generasi yang sedang menunggu.