masih belum diserapnya hasil panen tembakau
dari Petani di Probolinggo ke sejumlah gudang tembakau rokok pabrikan membuat
anggota komisi 2 D-P-R-D Kabupaten Probolinggo, H-K-T-I dan A-P-T-I melakukan
sidak ke sejumlah gudang yang biasa membeli tembakau dari Petani.
di gudang yang berada di Desa Asembakor,
Kecamatan Kraksaan, tim gabungan justru menemukan gudang dalam kondisi masih
tutup.
selanjutnya tim gabungan bergerak ke gudang milik
gudang garam, di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton. meski buka namun tidak
terlihat ada transaksi jual beli antara Petani dengan pihak gudang.
ironisnya, di gudang milik Pt Gudang Garam ini
tidak menyerap hasil tembakau Petani lokal sejak tahun 2024 lalu. ditahun-tahun
sebelumnya gudang ini mampu menyerap tembakau hingga 3 ribu ton.
menurut pengurus gudang tembakau, P-T Gudang
Garam, Maria Magdalena, dirinya hanya bisa menunggu keputusan dari kantor pusat,
apakah ada pembelian atau tidak tembakau Petani di tahun 2025 ini.
dengan belum dibukanya sejumlah gudang tembakau ini, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi petani, apalagi soal harga yang bakal terus merosot.
saat ini harga tembakau per kilogram, kisaran
25 ribu sampai 40 ribu saja. sementara idealnya Petani bisa menjual dengan
harga minimal 50 ribu perkilogram.
ketua komisi 2 D-P-R-D Kabupaten Probolinggo,
Reno Handoyo berharap gudang tembakau yang ada segera bisa menyerap hasil dari Petani.
reno menegaskan dalam waktu dekat akan kembali
mendatangi gudang-gudang yang ada, guna memastikan menyerap hasil tembakau atau
tidak.
data dari Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo,
luas lahan tanaman tembakau mencapai hampir 11 ribu hektar.
hingga pertengahan bulan agustus 2025 serapan
hasil panen diangka 6.200 ton padahal seharusnya sudah mencapai 11 ribu ton.
FARID
FAHLEVI, JTV