LUMAJANG - Pasca erupsi Semeru 19 november lalu, yang melenyapkan Gedung Sekolah Dasar Negeri Supit Urang Dua, Di Kecamatan Pronojiwo Lumajang, sebanyak 94 siswa melaksanakan pembelajaran di Tenda Darurat.
Berjalan hampir sebulan lamanya, pembelajaran
di Tenda dinilai tidak ideal, karena keterbatasan sarana, cuaca yang tidak
menentu, serta lingkungan belajar yang kurang nyaman.
Selama belajar di Tenda Darurat, siswa juga
dihadapkan pada kondisi psikologis yang belum sepenuhnya pulih, terlebih
ruangan Tenda kerap tergenang air, juga sering terganggu gemuruh suara terpaan
angin.
Pihak Sekolah menilai, pemindahan ke Gedung
sementara yang lebih layak dan aman, sangat dibutuhkan, agar Siswa bisa belajar
dengan lebih tenang dan fokus.
Selama belajar di Tenda darurat, materi
pembelajaran hanya dilakukan 75 persen sementara 25 persen difokuskan untuk
trauma healing atau pemulihan kondisi psikis Siswa.
YONGKINUGROHO.JTV.
