inilah gelaran lomba desain dan talkshow batik, bertajuk Raras Angganing Batik, di Gedung Ahmad Zainuri, Umnuh Jember.
puluhan peserta dari Sma, Smk, dan ma sederajat Se-Kabupaten Jember mengikuti lomba ini. karya-karya yang ditampilkan pun tidak main-main. seluruh peserta beradu kreatifas untuk menghasilkan karya batik dengan karakter kuat namun menarik bagi semua kalangan, termasuk kalangan gen-z.
lomba desain batik ini digelar atas keresahan terhadap busana ber kearifan lokal tersebut. batik masih sering dianggap sebagai busana formal dan identik dengan kalangan orang tua. melalui event ini, panitia ingin mengubah stigma tersebut dengan menghadirkan desain batik yang lebih modern, segar, dan kekinian.
selain lomba, panitia juga menghadirkan pengrajin batik lokal Jember untuk memberikan edukasi terkait batik dan perkembangannya di era digital. hal ini diharapkan dapat membekali peserta dengan wawasan tentang batik tradisional hingga inovasi modern.
salah satu peserta lomba desain batik ini mengangkat tema alam Jember sebagai ide karyanya. motif yang ditampilkan terinspirasi dari kekayaan alam daerah, seperti ekosistem bakau, batuan alam, serta fauna endemis elaang jawa. pemilihan motif khas Jember ini bertujuan untuk mengenalkan keragaman dan identitas daerah melalui media batik.
atas karya tersebut, peserta berhasil meraih juara satu dalam lomba desain batik. prestasi ini menjadi motivasi bagi peserta untuk terus mengembangkan kreativitas di bidang batik ke depannya.
kegiatan lomba desain batik ini mendapat apresiasi dari dosen pengampu mata kuliah praktik industri kreatif, lailianur rahman. penyelenggaraan event besar dengan mengangkat batik ini tidak hanya mengangkat kembali kekayaan lokal daerah, namun juga turut mengharumkan nama baik program studi ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember.,
perlombaan dan talkshow ini merupakan bagian dari proyek independen mahasiswa semester tujuh yang dipersiapkan selama beberapa bulan. melalui event ini, nilai-nilai lokal Jember diharapkan dapat terus terangkat dan batik Jember tidak hanya dikenakan, namun juga dikenal dan dipahami oleh masyarakat luas.
LUTFI QURROHMAN, JTV.
