di Kabupaten Lumajang, ribuan rumah warga di
dua Desa, yakni Desa Rojopolo dan Kaliboto Kidul, Kecamatan Jatiroto, terendam
banjir akibat meluapnya sungai setelah wilayah setempat diguyur hujan deras
semalaman. banjir paling parah terjadi di Desa Rojopolo, di mana lebih dari
1.100 rumah warga terendam air dengan ketinggian mencapai satu meter. sementara
di Desa Kaliboto Kidul, sekitar 40 rumah juga ikut tergenang.
debit air sungai yang besar membuat genangan
tidak mudah surut. sejumlah warga kehilangan barang berharga, karena tak sempat
diselamatkan, meski ada pula warga yang sigap memindahkan barang ke tempat yang
lebih aman.
badan penanggulangan bencana Daerah Kabupaten
Lumajang, masih terus memantau perkembangan banjir di lokasi terdampak. tim
reaksi cepat bpbd juga menyiapkan posko sementara, serta melakukan pendataan
terhadap korban banjir, yang kini sangat membutuhkan bantuan air bersih dan
makanan siap saji.
seiring dengan meluasnya dampak banjir, petugas
kesehatan dari Puskesmas Jatiroto mulai melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga
yang terdampak banjir pada jumat siang. pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan mobil ambulans keliling, untuk menjangkau lokasi yang sulit diakses.
dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah
warga, terutama lansia, mengalami diare dan tekanan darah tinggi akibat stres
dan kepanikan pasca banjir. beberapa warga juga mengeluhkan kondisi fisik yang
lemah, karena minimnya air bersih dan makanan yang layak.
petugas kesehatan memberikan obat gratis, serta
memantau kondisi warga yang berisiko tinggi mengalami komplikasi. kepala Puskesmas
Jatiroto, Dr. Tanti Umiyati, mengatakan bahwa pihaknya akan terus siaga di
lokasi banjir hingga kondisi benar-benar aman. selain memberikan obat dan pemeriksaan,
petugas juga bersiap melakukan evakuasi jika diperlukan.
sementara itu, di Kabupaten Jember, dinas
kesehatan mencatat peningkatan signifikan kasus infeksi saluran pernapasan akut
atau ispa yang mencapai 7.500 pasien sepanjang september hingga oktober 2025.
angka ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sekitar 6.700
kasus.
meski belum ada laporan kematian akibat ispa,
dinas kesehatan tetap mengantisipasi penyebaran penyakit lebih luas, dengan
menggelar layanan pengobatan gratis dan sosialisasi kesehatan di sekolah,
pesantren, serta pemukiman padat penduduk.
kepala dinas kesehatan Jember, Ahmad Helmi Lukman,
mengimbau agar masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan, bila mengalami
gejala batuk, demam, atau gangguan pernapasan agar dapat segera ditangani dan
tidak menular ke anggota keluarga lainnya.
sedangkan di Kabupaten Bondowoso, hujan yang
terus turun hampir setiap hari menyebabkan kualitas tembakau menurun drastis.
fenomena kemarau basah, membuat proses pematangan daun tidak maksimal dan
penjemuran gagal kering sempurna. akibatnya, harga tembakau di pasaran turun
hingga 30 persen.
ketua asosiasi petani tembakau Indonesia
Bondowoso, Muhamad Yasid, menjelaskan bahwa tahun lalu harga tembakau rajangan
bisa mencapai 70–75 ribu rupiah per kilogram. sedangkan tahun ini hanya 30–60
ribu rupiah. untuk jenis krosok, harga yang sebelumnya mencapai 80 ribu rupiah,
kini turun menjadi sekitar 60 ribu rupiah per kilogram.
apti bersama pemerintah daerah berupaya agar
pihak pabrik tetap mau menyerap hasil panen petani, meski kualitasnya menurun.
kondisi cuaca ekstrem ini disebut menjadi tantangan berat bagi para petani
tembakau, yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen tahunan.
fenomena cuaca tak menentu yang melanda
berbagai daerah di Jawa Timur ini, tidak hanya berdampak pada bencana alam, tetapi
juga kesehatan dan ekonomi masyarakat. pemerintah daerah diimbau memperkuat
sistem peringatan dini, mempercepat penyaluran bantuan bagi warga terdampak, serta
meningkatkan edukasi kesehatan dan adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim
yang semakin sulit diprediksi.
