Sidak ini hasil laporan Masyarakat sekaligus untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan stok beras di tingkat konsumen.
Sidak dipimpin langsung oleh Deputi Iii Bidang Penganekaragaman Konsumsi Dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, yang didampingi jajaran Satgas Pangan Pusat, Satgas Pangan Provinsi, Serta Dinas Ketahanan Pangan Daerah.
Petugas gabungan terlebih dulu mendatangi Pasar Baru Kota. Petugas memeriksa satu persatu Lapak Penjual beras, dan melakukan interogasi lapangan ke sejumlah Pedagang untuk harga eceran tertinggi.
Sidak dilanjutkan ke Toko Ritel Dan Swalayan. Namu sayang, Petugas tidak menemukan pelanggaran penjualan harga eceran tertinggi.
Selain itu, Petugas gabungan membawa sempel beras premium untuk dilakukan uji penelitian, apakah beras tersebut betul-betul premium atau bukan.
Andriko Noto Susanto menjelaskan, sidak ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan harga beras di Pasar tetap berada dalam batas harga eceran tertinggi, yang telah ditetapkan Pemerintah.
H-e-t untuk beras premium ditetapkan sebesar 13.900 per kilogram. Sedangkan beras medium untuk zona 1 sebesar 13.500 per kilogram.
Jika ditemukan harga di atas batas tersebut, Pemerintah akan segera melakukan operasi pasar menggunakan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (sphp) milik bulog.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu Adinugroho, memastikan bahwa stok beras di wilayah Jawa Timur dalam kondisi sangat aman dan stabil.
Sidak ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan, dan harga pangan di tengah kondisi Pasar yang dinamis.
FARID
FAHLEVI, JTV
.jpg)
