inilah situs beteng di Semboro. berdiri megah,
di tengah perubahan Zaman. bangunan ini diyakini dibangun pada abad ke-15. pada
masanya, beteng ini menjadi pusat pertahanan wilayah, sekaligus markas Militer,
untuk melawan serangan penjajah.
material batu bata merah dan batu kali,
memperlihatkan keterampilan arsitektur masa lalu yang mengagumkan. meski usia
telah ratusan tahun, dan beberapa bagian mulai rapuh, struktur ini tetap
berdiri tegak, menantang waktu dan cuaca.
situs beteng bukan sekadar susunan batu dan
tanah, ia adalah saksi bisu perjuangan Rakyat, sekaligus penanda kejayaan
peradaban kerajaan masa lalu. di sini, setiap sudutnya seperti berbisik,
mengingatkan kita akan akar Budaya, dan nilai-nilai keteguhan Bangsa.
asal-usul situs beteng ini ditemukan pada tahun
1968, oleh seorang pemuda perantauan asal Blitar. ia melarikan diri ke arah
timur, hingga menemukan bangunan bersekat-sekat, setinggi dua setengah meter,
dan selebar delapan puluh sentimeter. dulu, suasananya masih seperti hutan
lebat, penuh dengan semak dan pepohonan liar.
bagi Masyarakat Semboro, situs beteng adalah
titipan leluhur. tempat ini menjadi pengingat , bahwa sejarah bukan hanya
lembaran di buku pelajaran , tetapi warisan nyata yang harus dijaga dan
dilestarikan.
banyak Warga dan pegiat sejarah, datang ke sini
untuk belajar , sekaligus merenungkan perjuangan masa lalu. mereka percaya ,
menjaga situs beteng sama artinya dengan menjaga identitas Bangsa.
di balik kokohnya batu bata tua ini, tersimpan
cerita keberanian dan persatuan rakyat. menjaganya, bukan sekadar melindungi
bangunan, tetapi juga menjaga warisan sejarah, agar dapat terus menginspirasi
generasi yang akan datang.
TIM
LIPUTAN, JTV.